Rabu, 18 Desember 2013

Honda Ancam Hengkang dari MotoGP di Akhir 2016

Vice President Departemen Balap Honda (HRC), Shuhei Nakamoto mengancam pihaknya akan hengkang dari MotoGP jika Dorna Sports getol menerapkan aturan penyeragaman perangkat elektronik (ECU) mulai musim 2016.

"Jika MotoGP menerapkan penyeragaman ECU, 99 persen Honda akan hengkang. Alasan utama kami turun di Grand Prix adalah untuk mengembangkan teknologi, dan kejuaraan dunia merupakan tempat terbaik untuk melakukannya," ujar Nakamoto.

Penyeragaman ECU ini dimaksudkan Dorna Sports untuk mengurangi dan menghemat biaya balap seluruh tim peserta. Bahkan aturan ini sejatinya mulai diperkenalkan di kategori 'Open' musim depan.

Seluruh tim berstatus 'Open' diwajibkan menggunakan baik hardware maupun software ECU buatan Dorna Sports. Tim-tim ini juga akan mendapatkan 24 liter bahan bakar, empat liter lebih banyak dari tim-tim berstatus pabrikan.

"Saya sudah pernah mengatakan ini, dan saya tidak bercanda. MotoGP tahu wewenang kami. Jika Carmelo Ezpeleta (CEO Dorna Sports) ingin menghentikan pengembangan teknologi, maka tak ada alasan bagi konstruktor seperti Honda untuk turun di Grand Prix," lanjut Nakamoto.

Sementara itu, General Manager Ducati Corse, Luigi 'Gigi' Dall'Igna malah memiliki pandangan yang berseberangan dengan Nakamoto. Menurutnya, penyeragaman ECU merupakan solusi terbaik untuk masa depan MotoGP.

"Penyeragaman ECU adalah masa depan MotoGP. Jika yang lain menuruti regulasi ini, maka kami juga harus mengikutinya. Kami harus segera melakukan pengembangan proyek ini," ungkap Dall'Igna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar